Tips dengan saya tulis ini mungkin tidak membincangkan hal yang
sudah biasa seperti pemberian nama secara memiliki arti cantik karena
saya mereguk semua orangtua tentu menginginkan yang utama buat anaknya,
tergolong soal nama. Di sini saya hanya sharing bagaimana saya (dulu)
memberi nama untuk kedua anak hamba.
Tips GudangNamaBayi.blogspot.com terbuat berdasarkan pengalaman persona dan sifatnya sungguh ada sangat subjektif, oleh sebab itu jangan terlalu dipikirkan jika ada dengan kurang berkenan. Jadi?
Sebaiknya hindari memberi nama unisex yang berdiri sendiri
Nama unisex di sini berarti sanggup digunakan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Kaum contoh nama unisex yang saya terbuka berasal dari negeri sendiri seperti Tunggal, Dwi, Tri, Chandra, dll.
Kenapa penamaan unisex sebaiknya dihindari? Ini lebih ke masalah panggilan saja kelak, orang-orang dgn nama unisex lazimnya membuat bingung sosok yang belum sudah bertemu dengannya, ini bapak atau embuk?

Saya pernah ganda dibuat bingung ketika ada seseorang menyelidiki ibu Eka dan pak Chandra. Selidik punya selidik, ternyata orang yang dimaksud adalah pak Eka dan ibu Chandra hehehe
Tapi pemberian nama unisex tidak akan sebagai masalah apabila digabung dengan nama berbeda (tidak berdiri sendiri), misalnya Trianto, dsb
Mencari karakter dan cerita dari sebuah nama
Saya serius hampir semua orang tidak akan memberi sebutan anaknya "Malin Kundang". Kenapa? Itu olehkarena itu kita semua terbuka bahwa Malin Kundangan adalah seorang anak yang durhaka di ibunya sehingga dikutuk menjadi batu.
Beriman atau tidak, kira-kira nama dipercaya punya karakter yang mau mempengaruhi penyandangnya. Apabila mendengar nama "Bima" atau "Bisma" misalnya, terbayang di angan-angan kita seseorang secara karakter tegas, keras, dan memegang permufakatan.
Dengan teknologi internet digital, saat ini mencari watak dan cerita dari sebuah nama sebagai relatif lebih mudah.
Berhati-hatilah dengan inisial
Nama - misalnya- "Tanti Ananda Indraputri" terdengar manis. Akan tetapi coba nama mereka dijadikan inisial, mau menjadi sesuatu dengan negatif tentunya. Oleh karena itu selalu berhati-hatilah beserta inisial - sekalipun sebaliknya kita pun bisa lebih majelis dengan inisial.
Tanpa terlalu ekstrem dgn nama dari spesies tertentu
Ini amat subjektif, tapi umumnya penting dalam keseharian. Bukan berarti member tidak boleh menyebut anak dengan identitas yang full bermula dari ras khusus (Barat, Arab, atau Tionghoa), hanya saja disesuaikan dengan ras pokok kita (Melayu).
Boleh-boleh saja kita menyebut anak dengan -misalnya lagi- "Anatolia Chelsea Ferguson" jika aku yakin bahwa kulit anak kita tetap cukup putih buat menyandang nama tersebut. Tapi jika tak, lebih baik aku mencari alternatif sebutan lain yang bertambah pas misalnya "Andini Chelsea Fahira". Lebih manis bukan?
Tips GudangNamaBayi.blogspot.com terbuat berdasarkan pengalaman persona dan sifatnya sungguh ada sangat subjektif, oleh sebab itu jangan terlalu dipikirkan jika ada dengan kurang berkenan. Jadi?
Sebaiknya hindari memberi nama unisex yang berdiri sendiri
Nama unisex di sini berarti sanggup digunakan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Kaum contoh nama unisex yang saya terbuka berasal dari negeri sendiri seperti Tunggal, Dwi, Tri, Chandra, dll.
Kenapa penamaan unisex sebaiknya dihindari? Ini lebih ke masalah panggilan saja kelak, orang-orang dgn nama unisex lazimnya membuat bingung sosok yang belum sudah bertemu dengannya, ini bapak atau embuk?
Saya pernah ganda dibuat bingung ketika ada seseorang menyelidiki ibu Eka dan pak Chandra. Selidik punya selidik, ternyata orang yang dimaksud adalah pak Eka dan ibu Chandra hehehe
Tapi pemberian nama unisex tidak akan sebagai masalah apabila digabung dengan nama berbeda (tidak berdiri sendiri), misalnya Trianto, dsb
Mencari karakter dan cerita dari sebuah nama
Saya serius hampir semua orang tidak akan memberi sebutan anaknya "Malin Kundang". Kenapa? Itu olehkarena itu kita semua terbuka bahwa Malin Kundangan adalah seorang anak yang durhaka di ibunya sehingga dikutuk menjadi batu.
Beriman atau tidak, kira-kira nama dipercaya punya karakter yang mau mempengaruhi penyandangnya. Apabila mendengar nama "Bima" atau "Bisma" misalnya, terbayang di angan-angan kita seseorang secara karakter tegas, keras, dan memegang permufakatan.
Dengan teknologi internet digital, saat ini mencari watak dan cerita dari sebuah nama sebagai relatif lebih mudah.
Berhati-hatilah dengan inisial
Nama - misalnya- "Tanti Ananda Indraputri" terdengar manis. Akan tetapi coba nama mereka dijadikan inisial, mau menjadi sesuatu dengan negatif tentunya. Oleh karena itu selalu berhati-hatilah beserta inisial - sekalipun sebaliknya kita pun bisa lebih majelis dengan inisial.
Tanpa terlalu ekstrem dgn nama dari spesies tertentu
Ini amat subjektif, tapi umumnya penting dalam keseharian. Bukan berarti member tidak boleh menyebut anak dengan identitas yang full bermula dari ras khusus (Barat, Arab, atau Tionghoa), hanya saja disesuaikan dengan ras pokok kita (Melayu).
Boleh-boleh saja kita menyebut anak dengan -misalnya lagi- "Anatolia Chelsea Ferguson" jika aku yakin bahwa kulit anak kita tetap cukup putih buat menyandang nama tersebut. Tapi jika tak, lebih baik aku mencari alternatif sebutan lain yang bertambah pas misalnya "Andini Chelsea Fahira". Lebih manis bukan?
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar