Sapa yang tidak mengenal game satu ini, main yang saat ini amat
populer dimainkan sebab semua kalangan, anak-anak, remaja, dewasa,
apalagi orang tua pun masuk serta dalam mempergelarkan permainan ini,
permainan ini pun benar mudah digunakan serta diperoleh dengan berbekal
seperangkat SmartPhone tertib operasikan IOS dan android kita siap
mengunduhnya dengan percuma di AppStrore / GooglePlay. Game itu
menawarkan kenikmatan si panjang tangan kepada penggunanya, main ini
merupakan permainan Multiplayer online dengan menyediakan beberapa
golongan. Dan banyak cara yang bisa dimanfaatkan untuk menaikkan level
akun kita, & semua itu diatur oleh kehendak kita. Lebih mengasikkan
juga ketika kita telah bergabung pada suatu klan. Komponen terpenting
game Clash Of Clans adalah rivalitas clan melawan clan lain. Pemimpin
clan dan co-pemimpin mampu memulai perang dengan clan lainnya. Di setiap
clan kemudian diberi satu hari tata acara dan satu perian perang.
Ketika seorang pemain menyerang bagian dari clan penghalang mereka
menerima bintang berdasarkan jumlah kerusakan yang mereka ciptakan pada
desa clan lawan.
Tapi apakah anda pernah medapati kasus teman engkau dengan sangat fokusnya pada permainan itu sehingga ia tak mempedulikan orang secara berada didekatnya?, orang yang tidak tuli jadi tiba-tiba tuli begitu sudah tenggelam kedam permainan disini?, agaknya anda sedikit palak bahkan mungkin sangat-sangat kesal, bahkan keceriaan yang ditawarkan game ini tidak mengetahui waktu, beberapa orang suka terjaga hingga lebur malam mungkin saja hingga pagi hanya untuk memainkan permainan ini, bahkan main ini juga tidak mengenal tempat pada beberapa kasus saya pernah menyaksikan banyak orang membuka game ini disaat mereka selagi mengendarai sepeda motor hanya untuk mengetahui kemajuan clannya. Bahkan yang lebih parah skandal yang saya temukan sepasang suami wanita bertengkar karena dikarenakan sang suami cuma menghabiskan waktu guna memainkan game berikut tanpa memberikan tinjauan kepada sang perempuan.
Clash of Clans (COC) dan Keringanan
Menurut Jean Baudrillard (1929-2007) seorang pakar sintesis kebudayaan, sosiolog dan filsuf asal Francis, ada dua orang kesenangan yang kedapatan dari permainan elektronik: pertama, lenyapnya lapangan dan waktu nyata sera terbukanya pengembaraan kedalam ruang replikasi dan kedua pelesetan (tiruan) realitas beserta memutar balikkan hukumnya [1]. Seperti halnya game Clash Of Clans (COC) sudah melenyapkan ruang & waktu nyata dan menawarkan kesenangan didalam ruang simulasi, keringanan yang diperoleh di ruang simulasi jasad tentu menggeser ruang dan waktu terlihat saat itu pun, sehingga kita siap melihat dari kira-kira kasus interaksi sosial yang nyata dalam ruang waktu dengan nyata telah tertahan dan tergantikan sebab kesenangan dalam lapangan simulasi yang tidak tampak. Kedua game Clash of Clans (COC) juga memberikan kesenangan melalui parodi (tiruan) realitas dengan mengarun balikkan hukumnya, dalam game COC member menjadi ibarat yang mahakuasa, semuanya diatur buat kehendak kita. bersikeras, menyerang, membuat pasukan semuanya berada di dalam genggaman kita.
Clash Of Clans & Budaya Konsumerisme
Clash Of Clans pun dapat menghasilkan pikiran konsumerisme, kecintaan seseorang terhadap game tersebut mampu membuat orang2 untuk tidak berpikir panjang menghabiskan begitu penuh biaya untuk main ini, dengan menerima hal ini perusahaan-perusahaan besar menggunakan sebutan Clash of Clans (COC) dan meciptakan barang-barang atau produksi tertentu yang hendak ditujukan kepada masyarakat terutama pencinta main ini, dengan prinsip memacu hasrat cari pencinta game terkait, dengan begitu bakal memberikan keuntungan secara besar bagi kongsi dari hasil kos produk-produk ini.
Tapi apakah anda pernah medapati kasus teman engkau dengan sangat fokusnya pada permainan itu sehingga ia tak mempedulikan orang secara berada didekatnya?, orang yang tidak tuli jadi tiba-tiba tuli begitu sudah tenggelam kedam permainan disini?, agaknya anda sedikit palak bahkan mungkin sangat-sangat kesal, bahkan keceriaan yang ditawarkan game ini tidak mengetahui waktu, beberapa orang suka terjaga hingga lebur malam mungkin saja hingga pagi hanya untuk memainkan permainan ini, bahkan main ini juga tidak mengenal tempat pada beberapa kasus saya pernah menyaksikan banyak orang membuka game ini disaat mereka selagi mengendarai sepeda motor hanya untuk mengetahui kemajuan clannya. Bahkan yang lebih parah skandal yang saya temukan sepasang suami wanita bertengkar karena dikarenakan sang suami cuma menghabiskan waktu guna memainkan game berikut tanpa memberikan tinjauan kepada sang perempuan.
Clash of Clans (COC) dan Keringanan
Menurut Jean Baudrillard (1929-2007) seorang pakar sintesis kebudayaan, sosiolog dan filsuf asal Francis, ada dua orang kesenangan yang kedapatan dari permainan elektronik: pertama, lenyapnya lapangan dan waktu nyata sera terbukanya pengembaraan kedalam ruang replikasi dan kedua pelesetan (tiruan) realitas beserta memutar balikkan hukumnya [1]. Seperti halnya game Clash Of Clans (COC) sudah melenyapkan ruang & waktu nyata dan menawarkan kesenangan didalam ruang simulasi, keringanan yang diperoleh di ruang simulasi jasad tentu menggeser ruang dan waktu terlihat saat itu pun, sehingga kita siap melihat dari kira-kira kasus interaksi sosial yang nyata dalam ruang waktu dengan nyata telah tertahan dan tergantikan sebab kesenangan dalam lapangan simulasi yang tidak tampak. Kedua game Clash of Clans (COC) juga memberikan kesenangan melalui parodi (tiruan) realitas dengan mengarun balikkan hukumnya, dalam game COC member menjadi ibarat yang mahakuasa, semuanya diatur buat kehendak kita. bersikeras, menyerang, membuat pasukan semuanya berada di dalam genggaman kita.
Clash Of Clans & Budaya Konsumerisme
Clash Of Clans pun dapat menghasilkan pikiran konsumerisme, kecintaan seseorang terhadap game tersebut mampu membuat orang2 untuk tidak berpikir panjang menghabiskan begitu penuh biaya untuk main ini, dengan menerima hal ini perusahaan-perusahaan besar menggunakan sebutan Clash of Clans (COC) dan meciptakan barang-barang atau produksi tertentu yang hendak ditujukan kepada masyarakat terutama pencinta main ini, dengan prinsip memacu hasrat cari pencinta game terkait, dengan begitu bakal memberikan keuntungan secara besar bagi kongsi dari hasil kos produk-produk ini.
referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar