Selasa, 18 Agustus 2015

Cara Merawat Printer Supaya Lebih Awet

Biasanya usia barang elektronik itu bisa berumur hingga lebih dari 5 tahun. Namun di beberapa kongsi besar biasanya terdapat siklus upgrading ataupun pergantian unit elektronik minimal 3 tahun sekali. Jika sedikit seperti sekolah yang minim budget pemesanan bahkan kadang perawatan, barang-barang inventaris betul-betul di manfaatkan sampai dengan titik darah selesai hahaha.


Nah, saya mau sedikit share aja gimana caranya memperlakukan printer mudah-mudahan usia pakainya mampu lebih lama bersama kualitas cetaknya senantiasa terjaga. Berikut ialah ulasannya.


Pertama, member kerap alpa beserta manual instructions. Umumnya beberapa printer memiliki perlakuan khusus bahkan saat pertama kali pemesanan. Ibarat membeli satu buah handphone ada langkah-langkah aman yang kudu dilakukan terlebih lepas. Misalnya dengan melaksanakan pemasangan screen guard akan mencegah cacat pada layar sebelum pemakaian.


Begitu juga secara printer. Misalnya untuk Canon PIXMA E400 ini harus dilakukan test print alignment untuk mengukur garis lurus yang didapatkan dari pencetakan printer. Nah, jika gak sesuai dengan peluang biasanya bisa dijalani pembersihan head cartridge, tapi ini super jarang terjadi di awal pembelian. Jika garis sudah putus-putus karena usia serta pemakaian wajar, oleh sebab itu proses cleaning head atau kalibrasi dapat dilakukan untuk meraih hasil cetak yang maksimal.


Nah, guna printer yang sudah biasa dilengkapi dengan saluran scanner seperti Canon PIXMA E400 tersebut tentu tidak hanya sekedar test print page saja. Sehabis test print page berhasil biasanya kinerja cetakan diharuskan untuk di coba dilakukan pemindaian (scanning). Hal ini tentu saja untuk melihat performa dan fungsi scanner-nya. Jika proses tes scanning ini diabaikan biasanya printer tidak bisa beroperasi. Memiliki arti memang langkah itu sudah terintegrasi & perlu dilakukan.


Kedua, sebuah printer bakal bekerja dengan maksimum dan menghasilkan pembawaan cetakan dengan indah tentu harus memakai part original. Salah satunya adalah cartridge. Memang banyak sekali godaan cartridge rekondisi yang lebih murah, tapi resikonya justru berakibat di penurunan hasil mutu cetak dan memperpendek usia head printer. Jadi, konsumen mesti jeli dalam memilih sebuah printer. Perumpamaan menikah, seorang mempelai bukan hanya menjimak pasangannya semata akan tetapi menikah dalam makna bisa menerima titisan pasangan juga. Mempunyai ketika memilih satu printer, kita sudah tau berapa harga isi ulang cartridgenya dan bagaimana mutu dan kualitasnya. Banyak juga printer yang otentik bukan jualan printer melainkan jualan tinta.


Produk Canon PIXMA E400 ini bisa dijadikan serupa salah satu pertimbangan. Pasalnya kemampuan black cartridge made in Japan ini bisa mencipta hampir sebanyak 400 lembar (satu muka). Untuk kemampuan cartridge color-nya pun mampu sampai 300 lembar halaman ukuran A4 atau yang lebih kecil lagi. Pilihan part original sungguh harga mati mudah-mudahan printer semakin lestari dan terutama dampak cetakannya berkualitas.




Ketiga, printer rumah lazimnya jarang sekali dimanfaatkan kecuali bagi mereka yang bekerja pada rumah atau kantornya menggunakan spesifikasi home printer. Untuk mengacau tinta printer, oleh karena itu minimal seminggu sangat printer diusahakan dipakai untuk mencetak teks. Semementara untuk scanner tidak mengapa dimanfaatkan sesuai dengan kehendak saja. Berbeda dengan tinta infus yang mudah kering & kadang bisa pun bocor. Inilah kenapa home printer tak cocok menggunakan tinta infus karena saluran penggunaannya tidak akan sesering jika di pergunakan di kantor. Jadi, printer sama halnya seperti motor ataupun mobil. Minimal perlu di panaskan seminggu sekali jika tak terlalu sering dikenakan untuk mencegah tinta mengering. Jika tidak akan digunakan dalam waktu yang sangat lelet, copot cartridge serta simpan di tempat yang kering.
referensi :
indocart.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Pencetak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar