Rabu, 29 Juli 2015

Merasai Sensasi Keindahan Pulau Tidung

Keindahan tersebut seakan tak terdapat habisnya, sungguh membuat siapa saja dengan melihat sendiri berdecak kagum akan kompetensi Tuhan. Pulau Tidung yang populer dijuluki Maladewa-nya Indonesia, kesetimbangan indahnya sama beserta Maladewa, pulau pada Lautan Hindia, 435 mil barat daya Sri Lanka.

Pulau yang termasuk dalam gugusan kepulauan Banyak ini sudah cukup terkenal akan kemungelan pantai sekaligus kapasitas lautnya. Terbagi atas dua pulau, Tidung Besar dan Tidung Kecil, kedua daratan ini disambungkan dgn sebuah jembatan penghubung diantaranya. Tidung Besar terbilang berpenduduk pada itu, fasilitas yang terselip di pulau terkait sudah cukup penuh, antara lain, kantor kelurahan, kantor penjaga keamanan, puskesmas, sekolah, cerocok, masjid dan lain-lain. Pulau ini berpenghuni sekitar 4. 000 jiwa penduduk, sedangkan Tidung Kecil kesohor masih jarang dihuni.

Hanya menempuh tenggat dua jam pula dari Jakarta, Anda beserta keluarga ataupun kerabat tercinta bisa menikmati liburan weekend yang berbeda atas biasanya. Berkunjunglah di Pulau Tidung serta nikmati sensasi baru liburan kali ini.

Rekan lalu, Sabtu pagi yang cerah, beta beserta rombongan yang terdiri dari 13 orang, memulai pengembaraan menuju Pulau Tidung dari dermaga Hilir Angke, Jakarta Utara. Pukul 8 pagi, kapal kayu simpel berbahan bakar solar, yang dijuluki “Feri” oleh warga lebih kurang, siap berlabuh menyatroni dermaga Tidung Raksasa. Sekitar 100 orang tertampung bersama didalam kapal yang panjangnya 55 meter serta lebar 3 meter. Biaya yang cukup murah, karena seharga merogoh kocek 33ribu, Anda sudah cukup di kepulauan seribu. Keselamatan pun cukup diperhatikan, karena setiap penumpang kapal tentu mengenakan jaket pelindung atau pelampung sepanjang dalam perjalanan, hal ini diantisipasi di menghadapi ombak yang tak bisa diprediksi sebelumnya. Kapten kulit pun segera mengumumkan kepada pemumpang semua untuk segera menelaah tempat yang riang karena perjalanan akan segera dimulai.



Pelancongan berlibur ke pulau tidung dua jam tidak terasa, rasa redut akan keindahan Tidung, segera terobati takkalah kapal sudah mendarat di dermaga Tidung Besar. Pagi masih terasa, angin pantai semilir cukup kencang, cuaca sangat bening seakan matahari tersenyum lebar menyambut pecacal. Semua penumpang rugi satu-persatu, terlihat besar yang tak kalem untuk menjelajahi Tidung. Senyuman ramah menyongsong kami dan segala wisatawan yang berbondong-bondong tak sabar akan segera turun. Intruksi kelompok untuk buru-buru menuju ke penyewaan sepeda yang bukan jauh dari sandaran.

Bersepeda Ria

Kereta angin, alat transportasi secara cukup terkenal dan umum digunakan bagi penduduk sekitar. Namun, bersepeda ria menutup Pulau Maladewa tersebut tampaknya menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan, termasuk hamba pribadi, yang sudah biasa lama tidak bersepeda. Selain sepeda, angkong motor, pun menjadi alat transportasi alternatif bagi Anda secara Berkeliling pulau beserta bersepeda adalah hal yang sangat ria, kami pun cepat bergegas berjalan di tempat penyewaan pit yang tak rumpang dari dermaga. Seusai memilih sepeda dengan sesuai, kami meski mulai menyusuri pulau menuju tempat wisma yang telah dipesan sebelumnya.

Kring... kring... kring.... menggowes pelan sandi asma bersepeda santai lebih dari jalanan setapak paving block, sungguh mengasyikan, melewati berbagai wisma penduduk sekitar, secara cukup banyak pondok yang dibangun guna tempat penginapan, kiri-kanan jalan banyak tanaman pisang, dan tumbuhan kelapa yang menambah tinggi menghalangi sangat matahari, sungguh menurunkan suasana segar.

Sehabis sesampainya di teritori penginapan, sambutan air kelapa muda menyegarkan mengecap haus setelah bersepeda. Seruputan air degan menyegarkan dan meniadakan rasa lelah sesudah bersepeda.

Fasititas wisma yang kami naikkan cukup lengkap, kita menyewa sebuah rumah dengan satu kamar tidur, dua tempat tidur double bed. Rumah berikut memiliki tiga ruangan, dengan fasilitas lemari pendingin, televisi, kamar sehat, serta air minum gratis.

referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar