Sabtu, 04 Juli 2015

General: Beli Gadget Sesuai Kepentingan

Beberapa bulan dulu sebuah keputusan tak populer terpaksa aku lakukan. Saya melego Blackberry yang belum lama saya punya. Hasil penjualan gadget itu kemudian hamba gunakan untuk mengambil smartphone baru merk Samsung berbasis Android. Tindakan saya dibilang aneh oleh kaum kawan pemakai Balckberry, tidak sedikit sertaterus, yang iba karena saya terkesan ‘kepepet’. Bagaimanapun, secara hitung-hitungan ekonomis saya lebih-lebih diuntungkan dengan tdk lagi memakai Blackberry. Setidaknya saya bertambah irit seratus mili rupiah setiap bulannya dari anggaran pembayaran paket Blackberry Dunia maya Service. Untuk tujuan internet sendiri, abdi lebih banyak memakai modem untuk penggunaan pada laptop. Jadi bila saya tetap mengendarai Blackberry tentu ada anggaran ganda yang mesti saya berikan.

Nah, salah satu sifat smartphone Samsung milik saya adalah USB thetering dan portable hotspot, sehingga gadget ini bisa beroperasi sebagai modem saja. Inilah salah satu kemangkusan secara ekonomis, tatkala modem saya tatkala saat bersamaan kudu pensiun karena rongsok setelah tiga tahun ‘mengabdi’. Jadi kuota internet Rp. 100. 000 per bulan sudah mencukupi dalam kebutuhan internet dengan smartphone maupun laptop. Tentu bukan plus alasan ekonomis semata, saya meninggalkan Blackberry karena pertimbangan teknis sesuai kebutuhan yang kurang cocok secara karakter saya. Blackberry unggul dengan sifat BBM yang dimanfaatkan oleh banyak orang Indonesia, tetapi selama menjalankan BBM, saya lebih-lebih tidak memperoleh maslahat banyak kecuali jadi lebih tahu ’kegalauan’ teman, menerima pesan-pesan hoax dan sering terganggu dengan pengumuman yang tidak penting. Provisional dengan Samsung nun harganya lebih perlahan dari tipe Blackberry milik saya waktu dulu, saya bisa berbuat banyak hal sesuai kebutuhan saya.



Guna berbagi pesan berita smartphone sungguh ada saya tidak terlalu pusing dengan hoax karena lewat What’s App dan lebih dari itu SMS biasa, orang2 tidak akan mengirimkan memo kalau tidak penting. Selain itu, luruh Android saya mampu lebih mudah mengelola pesan via email baik Yahoo ataupun Gmail. Kebutuhan yang lain, seperti penggunaan Twitter, update berita online, fotografi, GPS dan hiburan via main, bisa saya lakukan dengan maksimal. Apalagi hingga ke urusan memasak pun saya terselamatkan dengan aplikasi rumus masakan yang terdapat di Android. Jika tidak ada resep nun diinginkan di aplikasi, maka searching dengan Google nyatanya dapat cepat dilakukan. Oleh sebab itu tidak heran jika laki-laki seperti abdi beraktifitas di punggung dengan ditemani gadget sebagai pemandu rumus. Namun, dalam risalah ini saya tak akan bilang Blackberry diartikan sebagai gadget yang mati. Mungkin Blackberry sedang ketinggalan saat bicara dari sisi penggunaan, tetapi komunitas pengguna Blackberry di Nusantara yang sangat banyak wajar menjadi nilai lebih. Seorang kawan sudah bercerita, bahwa ia memang tidak sanggup memaksimalkan fitur-fitur beda di Blackberry miliknya, tetapi bisnis online-nya berkembang gara-gara menjalankan BBM.

Ia mempunyai banyak kawan beserta bergabung dengan penuh grup di BBM. Banyaknya kaum cewek yang menggunakan BBM menjadikan bisnis dress wanita dan anak-anak yang ia jalankan cukup laris elegan. Foto profilnya selamanya berganti tiap hari dengan gambar produksi terbarunya. Sementara pada kolom status tertulis nama produk, martabat dan ukuran. Kejeliannya memanfaatkan hiruk pikuk di BBM ternyata berbuah keuntungan. Tidak sekali dua kali saya diminta pertimbangan rencang yang akan menunang gadget. Biasanya, pilihannya adalah antara Blackberry dengan ponsel ber-OS Android. Meski hamba tidak lagi menimbulkan Blackberry, saya tdk serta merta mempromosikan smartphone Android. Saya pasti akan menanyakan tumpuan dan fungsi terpenting gadget yang mau mereka beli. Pasti mubazir jika gadget yang kita punya sesungguhnya tidak bisa kita manfaatkan secara maksimal. Jangan cukup kita memaksakan menunang Blackberry gara-gara rendah selalu ditanya nomor PIN. Atau non sampai pula kalian membeli smartphone ber-OS Android hanya sumber tergiur bisa memakai aplikasi foto Instagram atau hanya sasaran bermain Angry Bird. Kecuali kalau betul2 uang sudah meski lagi menjadi masalah bagi anda. Toh, mau beli semua smartphone terbaru pasti bukan hal nun berat.
referensi :
techomatic.net
https://id.wikipedia.org/wiki/Gawai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar