Beberapa bulan dulu sebuah keputusan tak populer terpaksa aku lakukan.
Saya melego Blackberry yang belum lama saya punya. Hasil penjualan
gadget itu kemudian hamba gunakan untuk mengambil smartphone baru merk
Samsung berbasis Android. Tindakan saya dibilang aneh oleh kaum kawan
pemakai Balckberry, tidak sedikit sertaterus, yang iba karena saya
terkesan ‘kepepet’. Bagaimanapun, secara hitung-hitungan ekonomis saya
lebih-lebih diuntungkan dengan tdk lagi memakai Blackberry. Setidaknya
saya bertambah irit seratus mili rupiah setiap bulannya dari anggaran
pembayaran paket Blackberry Dunia maya Service. Untuk tujuan internet
sendiri, abdi lebih banyak memakai modem untuk penggunaan pada laptop.
Jadi bila saya tetap mengendarai Blackberry tentu ada anggaran ganda
yang mesti saya berikan.
Nah, salah satu sifat smartphone Samsung milik saya adalah USB
thetering dan portable hotspot, sehingga gadget ini bisa beroperasi
sebagai modem saja. Inilah salah satu kemangkusan secara ekonomis,
tatkala modem saya tatkala saat bersamaan kudu pensiun karena rongsok
setelah tiga tahun ‘mengabdi’. Jadi kuota internet Rp. 100. 000 per
bulan sudah mencukupi dalam kebutuhan internet dengan smartphone maupun
laptop. Tentu bukan plus alasan ekonomis semata, saya meninggalkan
Blackberry karena pertimbangan teknis sesuai kebutuhan yang kurang cocok
secara karakter saya. Blackberry unggul dengan sifat BBM yang
dimanfaatkan oleh banyak orang Indonesia, tetapi selama menjalankan BBM,
saya lebih-lebih tidak memperoleh maslahat banyak kecuali jadi lebih
tahu ’kegalauan’ teman, menerima pesan-pesan hoax dan sering terganggu
dengan pengumuman yang tidak penting. Provisional dengan Samsung nun
harganya lebih perlahan dari tipe Blackberry milik saya waktu dulu, saya
bisa berbuat banyak hal sesuai kebutuhan saya.
Guna berbagi pesan berita smartphone
sungguh ada saya tidak terlalu pusing dengan hoax karena lewat What’s
App dan lebih dari itu SMS biasa, orang2 tidak akan mengirimkan memo
kalau tidak penting. Selain itu, luruh Android saya mampu lebih mudah
mengelola pesan via email baik Yahoo ataupun Gmail. Kebutuhan yang lain,
seperti penggunaan Twitter, update berita online, fotografi, GPS dan
hiburan via main, bisa saya lakukan dengan maksimal. Apalagi hingga ke
urusan memasak pun saya terselamatkan dengan aplikasi rumus masakan yang
terdapat di Android. Jika tidak ada resep nun diinginkan di aplikasi,
maka searching dengan Google nyatanya dapat cepat dilakukan. Oleh sebab
itu tidak heran jika laki-laki seperti abdi beraktifitas di punggung
dengan ditemani gadget sebagai pemandu rumus. Namun, dalam risalah ini
saya tak akan bilang Blackberry diartikan sebagai gadget yang mati.
Mungkin Blackberry sedang ketinggalan saat bicara dari sisi penggunaan,
tetapi komunitas pengguna Blackberry di Nusantara yang sangat banyak
wajar menjadi nilai lebih. Seorang kawan sudah bercerita, bahwa ia
memang tidak sanggup memaksimalkan fitur-fitur beda di Blackberry
miliknya, tetapi bisnis online-nya berkembang gara-gara menjalankan BBM.
Ia mempunyai banyak kawan beserta bergabung dengan penuh grup di
BBM. Banyaknya kaum cewek yang menggunakan BBM menjadikan bisnis dress
wanita dan anak-anak yang ia jalankan cukup laris elegan. Foto profilnya
selamanya berganti tiap hari dengan gambar produksi terbarunya.
Sementara pada kolom status tertulis nama produk, martabat dan ukuran.
Kejeliannya memanfaatkan hiruk pikuk di BBM ternyata berbuah keuntungan.
Tidak sekali dua kali saya diminta pertimbangan rencang yang akan
menunang gadget. Biasanya, pilihannya adalah antara Blackberry dengan
ponsel ber-OS Android. Meski hamba tidak lagi menimbulkan Blackberry,
saya tdk serta merta mempromosikan smartphone Android. Saya pasti akan
menanyakan tumpuan dan fungsi terpenting gadget yang mau mereka beli.
Pasti mubazir jika gadget yang kita punya sesungguhnya tidak bisa kita
manfaatkan secara maksimal. Jangan cukup kita memaksakan menunang
Blackberry gara-gara rendah selalu ditanya nomor PIN. Atau non sampai
pula kalian membeli smartphone ber-OS Android hanya sumber tergiur bisa
memakai aplikasi foto Instagram atau hanya sasaran bermain Angry Bird.
Kecuali kalau betul2 uang sudah meski lagi menjadi masalah bagi anda.
Toh, mau beli semua smartphone terbaru pasti bukan hal nun berat.
referensi :
techomatic.net
https://id.wikipedia.org/wiki/Gawai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar