Kamis, 30 April 2015

Kebaya, Pesona Asli Keanggunan Perempuan Indonesia

Kebaya. Nama yang sudah tak asing tengah terdengar di telinga kita. Bahkan semenjak kita kecil, aku sudah sering menyaksikan ibu kita mengikat kebaya dan tilam sewek (kain batik) sehari-hari. Apalagi kalau kaum hawa, jelas memiliki kebaya meskipun sederhana yang terabadikan rapi di lemari (sebagai pelengkap narsis, karena narsis agaknya tak lengkap tanpa kebaya…hehehe).

Menurut Wikipedia, Kebaya adalah baju tradisional yang dikenakan oleh wanita Indonesia dan Malaysia dengan terbuat dari bahan sedikit yang dikenakan dgn sarung, batik, atau pakaian rajutan konvensional lainnya seperti songket dengan motif warna-warni. Dipercaya kebaya berpangkal dari Tiongkok ratusan tahun yang kemudian. Lalu menyebar di Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Setelah akulturasi dengan berlangsung ratusan tahun, pakaian itu diterima di budaya & norma setempat. Pra 1600, di Pulau Jawa, kebaya merupakan pakaian yang seharga dikenakan keluarga kerajaan di sana. Selama masa masa kendali Belanda di pulau tersebut, wanita-wanita Eropa dari mengenakan kebaya serupa pakaian resmi. Sepanjang masa ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang tenunan mori menggunakan sutera dengan sulaman pancarona. Pakaian yang seiras yang disebut “nyonya kebaya” diciptakan pertama-tama oleh orang-orang Peranakan dari Melaka. Itu mengenakannya dengan busana dan sepatu mempesona bermanik-manik yang dikenal “kasut manek”. Waktu ini, nyonya kebaya selagi mengalami pembaharuan, dan juga terkenal diantara wanita non-Asia.

6143040951172063170.jpg

Di dalam perkembangannya kini, desain kebaya asli / kebaya tradisional teka banyak bermetafora dan menyesuaikan dengan kelanjutan kemajuan, kronologi, pertambahan, pertumbuhan, perubahan, perurutan, urut-urutan, mode terkini. Tentunya dengan tidak meninggalkan ciri khas kebaya tersebut sendiri. Kini, kebaya-kebaya adaptasi (kebaya modern) banyak diciptakan sebab perancang-perancang busana dikenal tanah air yang kualitasnya sudah tidak butuh diragukan lagi, wajarnya: Anne Avantie, Ghea Panggabean, Oscar Lawalata, Zainal Songket, dsb.

http://busanamuslimodis.com/model-kebaya-modern-masa-kini/ warisan nenek moyang kita kini telah mendunia. Kualitas serta keindahannya telah jadi trademark tersendiri dengan menjadikannya selalu dinanti-nantikan penggemar setianya. Kebaya mengandung arti filosofis tersendiri. Kebaya dapat menampilkan pancaran daya tarik inner baeuty & keanggunan seorang cewek, yang mampu menjelmakan magnet / magnet tersendiri. Kebaya pula biar tidak kalah kian dan mewahnya beserta gaun-gaun malam agenda desainer ternama luar negeri, seperti: Alexander McQueen, Jean Paul Gaultier, Nicky Hilton, dll.

Ditengah gencaran mode-mode terbaru daripada Paris dan Milan yang memang telah terkenal sebagai pedoman fashion dunia, warga kita tidak terkecuali sibuk memburu trend yang ada. Muda-mudi sibuk hunting fashion item ter-up to date agar tak dibilang ketinggalan zaman serta agar terlihat modis. Bagi yang renta, sibuk membolak-balik majalah fashion atau browsing di internet menyenggol trend ter-up to date. Kemudian mencoang-coang butik untuk melihat-lihat dan memilihnya. Ataupun bagi yang berkantong pas-pasan harus suka berburu kain dan membawanya ke pedagang jahit, atau mampu juga dijahit tunggal. Apapun caranya, secara penting gaya!
referensi :
busanamuslimodis.com/model-kebaya-modern-masa-kini
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar